Email marketing adalah salah satu strategi online marketing yang sudah sering diimplementasikan oleh berbagai bisnis. Tetapi masih banyak yang bingung bagaimana cara mengukur sukses tidaknya email marketing yang mereka lakukan? Apakah dengan melihat banyaknya jumlah alamat gmail dan yahoo mail yang mereka dapatkan?
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melihat berapa banyak orang yang membuka email Anda (email open rate) dan berapa orang yang mengklik link di email tersebut (click through rate). Kedua cara ini memang bisa memberi gambaran apakah strategi email marketing Anda bekerja. Tetapi satu fakta yang sering dilupakan adalah bahwa click through rate sangat bergantung dengan email open rate karena orang-orang hanya akan mengklik sebuah link jika mereka membuka email itu sendiri. Maka dari itu, untuk mendapat click through rate yang tinggi, Anda memerlukan pelanggan email Anda untuk membuka email yang Anda kirim.
Apa itu email open rates?
Kebanyakan orang menganggap bahwa email open rate hanyalah jumlah orang yang membuka email Anda. Atau ketika seseorang login gmail mereka dan membaca email marketing dari anda.
Terdengar logis bukan?
Sayangnya, email open rate tidak se-simple itu. Email hanya dihitung sebagai dibuka saat salah satu dari berikut ini terjadi :
- Pembaca memilih untuk menampilkan gambar di email Anda di panel pratinjau atau dalam tampilan penuh di email.
- Penerima mengklik link di email tersebut.
Terdengar mudah, bukan? Tetapi, bagaimana cara menghitung email yang dibuka?
Penyedia layanan email menghitung tingkat email terbuka dengan mengambil jumlah orang yang membuka email dan membaginya dengan jumlah email yang dikirim yang tidak terpental, seperti misalnya gagal mencapai penerima.
Misalnya, jika Anda mengirim 100 email, dan 10 di antaranya terpental, ini akan memberi Anda 90 email terkirim. Dari 90 email tersebut, misalkan 10 dibuka. Ini berarti tingkat pembukaan kampanye email Anda adalah 11% (10 email dibuka dari 90 dikirim).
Email yang tidak terkirim tidak bisa dibuka, karena itulah angka ini tidak termasuk dalam persentase tingkat terbuka.
Lalu apa yang harus dilakukan agar orang-orang membuka email yang Anda kirim?
Strategi meningkatkan email open rates Anda
Pastikan bahwa email list Anda fresh
Jika Anda sudah mengimplementasikan email marketing, Anda pasti sudah memiliki email list atau daftar pelanggan email. Untuk meningkatkan open email rate, Anda harus memastikan bahwa daftar yang Anda miliki berisi email pelanggan yang aktif. Jangan takut untuk menghapus beberapa pelanggan yang sudah tidak aktif atau jarang berinteraksi dengan bisnis Anda.
Sebelum Anda menghapus mereka dari daftar email, Anda bisa mengirimkan sebuah email untuk menanyakan apakah mereka masih mau tergabung di daftar email Anda.
Cara lain untuk memastikan bahwa email list Anda penuh dengan pelanggan yang aktif, Anda bisa sesekali mengirimkan email untuk menanyakan mereka apa mereka mau mengupdate informasi dan preferences mereka. Hal ini bisa membantu mereka untuk memilih sendiri apakah mereka masih mau menerima email dari Anda.
Selain bertanya langsung kepada pelanggan newsletter Anda, pastikan bahwa tidak ada kesalahan ejaan di email list Anda.
Segmentasikan daftar email Anda
Salah satu alasan utama seseorang membuka email adalah karena isi email tersebut relevan dengan apa yang mereka butuhkan atau inginkan.
Sebuah studi yang diadakan oleh Lyris menemukan bahwa melakukan segmentasi daftar email dapat menjamin kesuksesan email marketing . 39 persen marketer yang melakukan segmentasi daftar email memiliki email open rates yang lebih tinggi, 28 persen mengalami kehilangan pelanggan yang lebih rendah, dan 24 persen lainnya mendapat pemasukan lebih banyak.
Untuk melakukan segmentasi daftar email, Anda bisa memulai dengan menandai pelanggan newsletter Anda berdasarkan behavior mereka, seperti misalnya segmentasi email pembeli atau bukan. Pada dasarnya, dengan melakukan segmentasi daftar email, email yang Anda kirim kepada seseorang yang pernah membeli sesuatu dari website e-commerce Anda akan berbeda dengan email yang Anda kirim kepada seseorang yang belum pernah belanja di website e-commerce Anda.
Ada banyak kategori yang bisa Anda gunakan untuk melakukan segmentasi. Misalnya, mengirim email kepada pelanggan newsletter Anda sesuai dengan kategori produk yang mereka beli. Anda juga bisa melakukan segmentasi berdasarkan lokasi atau apa yang mereka suka pelanggan newsletter.
Jika ada pelanggan newsletter Anda yang berlangganan untuk mendapatkan suatu lampiran yang Anda tawarkan tentang suatu topik, Anda juga bisa melakukan segmentasi email berdasarkan topik tersebut. Kirim sebuah email tentang topik tersebut kepada mereka dan kemungkinan besar mereka akan membuka email tersebut karena topik yang dibahas adalah sesuatu yang mereka suka.
Melakukan segmentasi juga akan membantu Anda dalam menyusun isi email dan newsletter. Dengan mengetahui siapa dan apa yang mereka butuh dan inginkan, Anda bisa menulis subjek dan isi email atau newsletter yang sesuai dan memastikan bahwa orang-orang akan membuka dan membaca email tersebut. Dengan isi email dan newsletter yang relevan dan fokus, Anda bisa meningkatkan email open rates.
Hindari spam filters
Spam filters memang sudah jauh lebih baik dalam menyaring email yang masuk ke inbox email. Tetapi harus diakui bahwa masih ada email yang bisa saja masuk ke spam folder.
Untuk memaksimalkan email marketing Anda, pastikan bahwa email Anda bebas dari hal-hal yang bisa menyebabkan email tersebut ditandai sebagai spam.
Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bahwa email Anda tidak akan ditandai sebagai spam:
- Pastikan bahwa semua penerima sudah terdaftar untuk menerima email dari Anda
- Kirim email tersebut dari IP address yang baik. Yang dimaksud IP address yang baik disini adalah IP address yang belum pernah digunakan oleh orang lain yang pernah mengirim email spam sebelumnya.
- Kirim dengan menggunakan domain yang sudah diverifikasi
- Pastikan semua code yang digunakan bersih dan rapi
- Gunakan merge tags untuk personalisasi bagian “To:” di email Anda
- Beritahu subscribers bagaimana cara memasukkan email Anda ke whitelist dan minta mereka untuk menambahkan Anda di address book mereka
- Hindari bahasa-bahasa sales. Mereka terhitung sebagai spam trigger words atau kata-kata yang dianggap spam seperti “beli”, “diskon”, atau “cash”.
- Jangan menggunakan clickbait atau mengakali penerima email dengan subject line Anda
- Sertakan lokasi Anda
- Sertakan cara mudah bagi pelanggan untuk berhenti berlangganan jika mereka sudah tidak mau menerima email dari Anda.
Perhatikan waktu pengiriman email
Waktu pengiriman email adalah salah satu hal yang sering dianggap remeh oleh orang-orang. Padahal waktu pengiriman juga berpengaruh besar dalam memastikan penerima akan membuka email yang Anda kirim.
Memang Anda tidak akan bisa langsung menemukan kapan waktu yang tepat untuk mengirimkan email. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan A/B test.
A/B testing atau dikenal juga dengan sebutan split testing. Test ini dilakukan dengan membandingkan dua versi dari suatu web untuk melihat mana yang memiliki performa lebih baik. Anda membandingkan keduanya dengan membiarkan pengunjung untuk mencoba kedua versi dan versi yang memberi conversion rate yang tinggi adalah pemenangnya. Dalam hal pengiriman email, Anda bisa mengirim email Anda dalam dua waktu yang berbeda dan lihat mana yang memiliki open email rate lebih tinggi serta click through rate yang tinggi.
Jika Anda ingin melihat hasil experiment yang sudah ada, MailChimp pernah melakukan suatu penelitian untuk melihat kapan waktu yang tepat untuk orang-orang mengirim email newsletter. Dari hasil penelitian, MailChimp menemukan bahwa hari pengiriman tidak berpengaruh banyak, meskipun kebanyakan orang lebih sering mengecheck email mereka di hari biasa. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa kebanyakan pengguna MailChimp mengirim email di jam 10 pagi sesuai dengan timezone penerima email. Tetapi setelah mempelajari data lebih dalam, MailChimp menemukan bahwa jenis konten, lokasi, umur, dan pekerjaan penerima juga memiliki efek terhadap open email rates.
Tentu saja ini masuk akal. Semua faktor yang disebutkan di atas akan mempengaruhi kapan orang akan membaca email mereka serta email seperti apa yang akan mereka baca pada waktu tertentu. Sebagai contoh, orang-orang akan lebih mungkin membuka sebuah email yang berhubungan dengan hobi mereka sebelum atau sesudah jam kerja. Sementara jika isi email tersebut berhubungan dengan pekerjaan mereka, tentu mereka akan membuka email tersebut di waktu kerja.
Selain MailChimp, Experian juga melakukan sebuah studi mengenai email marketing. Berdasarkan hasil penelitian mereka, waktu terbaik untuk mengirim email dengan kemungkinan open email rates dan click through rate yang tinggi adalah di hari biasa. Sementara waktu terbaik untuk mengirim email adalah di siang hari.
Jika kita melihat dua penelitian oleh MailChimp dan Experian, terlihat bahwa hari terbaik untuk mengirim email adalah di hari biasa dan jam terbaik untuk mengirim email adalah tidak terlalu pagi di pagi hari.
Tetapi pada dasarnya dalam mengirim email, Anda harus bisa membayangkan kehidupan audience Anda. Apa yang mereka lakukan di pagi, siang, dan sore hari? Seperti apa hari kerja mereka? Apakah mereka tidur malam? Pukul berapa mereka bangun di pagi hari? Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu Anda memutuskan kapan waktu terbaik untuk mengirim email Anda.
Buat subject line yang menarik perhatian
Subject line sebuah email adalah hal pertama yang dilihat oleh para penerima email. Maka dari itu, penting untuk memastikan bahwa subject line yang Anda gunakan bisa menarik perhatian para pelanggan newsletter Anda.
Banyak perusahaan yang sudah menggunakan email marketing bertahun-tahun dan seringnya mereka menggunakan formula subject line yang sama. Untuk membedakan Anda dengan kompetisi Anda, sebisa mungkin tulis subject line yang kreatif.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu Anda untuk membuat subject line yang menarik:
- Buat subject line yang membuat orang-orang penasaran. Anda ingin membuat orang-orang merasa ingin tahu apa isi email itu sampai mereka membukanya. Tetapi jangan juga membuat subject line yang membuat penerima tidak mengerti apa isi email sebenarnya.
- Gunakan angka. Angka biasanya lebih menarik perhatian orang banyak.
- Gunakan nada bicara yang asik
- Sebisa mungkin gunakan bahasa yang pelanggan email Anda gunakan sehari-harinya.
Tulis isi email Anda seakan-akan Anda hanya mengirimkannya pada satu orang
Salah satu keunggulan menggunakan email sebagai strategi marketing bisnis Anda adalah kemampuannya untuk memberikan kesan personal kepada pelanggan Anda. Memang ketika Anda mulai menulis subject line dan konten email tersebut, Anda pasti akan memikirkan bahwa email ini akan diterima oleh ribuan orang. Tetapi kenyataannya, akan jauh lebih efektif jika Anda menulis email ini seperti jika Anda menulis sebuah email pribadi, dengan subject line dan pesan yang personal.
Untuk menulis dengan nada yang lebih personal, Anda harus memahami audience Anda. Hal yang bisa Anda lakukan adalah membuat buyer persona dari penerima email untuk membantu Anda mengerti masalah mereka, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka suka dan tidak suka.
Jika Anda merasa bahwa membuat buyer persona Anda sendiri tidak membantu Anda untuk memahami penerima email, Anda bisa mengirim sebuah email meminta untuk menanyakan beberapa hal yang bisa membantu Anda untuk lebih mengerti apa yang pelanggan Anda butuh dan inginkan. Menyediakan waktu untuk berbicara dengan pelanggan dapat sangat membantu Anda. Tidak hanya untuk membantu Anda dalam menulis konten email Anda tetapi juga dalam membuat serta meningkatkan kualitas produk dan servis Anda.
Cara lain agar email Anda bernada lebih personal adalah dengan menulis isi email tersebut dengan bahasa yang akan Anda gunakan jika Anda menulis sebuah email kepada seorang teman.
Jika Anda menggunakan bahasa-bahasa yang terkesan menjual, email tersebut akan terasa komersial. Jika Anda menggunakan bahasa-bahasa yang Anda gunakan saat berkomunikasi dengan teman-teman Anda, tentu konten email tersebut akan terasa lebih personal dan orang-orang akan lebih mungkin membaca email yang bersifat personal dibanding komersial.
Perhatikan kualitas konten email
Memang dengan orang-orang membuka email yang Anda kirim, Anda sudah berada di jalan yang tepat. Tetapi konten email adalah hal yang paling penting dalam open rates.
Jika pelanggan merasa senang dan puas membaca konten newsletter Anda, kemungkinan besar mereka akan membuka email-email yang Anda kirim nantinya. Mereka juga mungkin akan menantikan email dari Anda. Begitu juga sebaliknya. Jika pelanggan tidak merasa puas atau tidak suka dengan apa yang mereka dapat di email tersebut, mereka tidak akan membuka email Anda lagi dan mereka juga mungkin akan berhenti berlangganan newsletter dari Anda.
Jadi bagaimana cara membuat pelanggan senang dengan konten email Anda? Salah satu caranya adalah dengan melampirkan resources yang berguna seperti eBook, link ke blog post di website Anda yang berguna bagi penerima email, atau sebuah webinar.
Kuncinya adalah jangan hanya mengirimkan email tanpa memikirkan kualitas konten tersebut. Setiap kali Anda mengirim sebuah email, Anda harus memastikan bahwa konten email itu memiliki suatu nilai yang dapat membantu penerimanya. Jika Anda rutin mengirimkan email yang memiliki kualitas konten yang tinggi, pelanggan email Anda akan menjadi pelanggan setia, dan tentunya open rates dan click through rate Anda juga akan meningkat.
Jangan lupa dengan mobile user
Menurut penelitian oleh eMailmonday , 15-70 persen orang membuka email dari handphonenya. Untuk mendukung pernyataan di atas, menurut BlueHornet, 67,2 persen dari konsumen menggunakan smartphone untuk membaca email mereka. Kedua statistic di atas menunjukkan bahwa Anda tidak bisa melupakan mobile user.
Pastikan bahwa email Anda mobile-friendly dan menggunakan format yang responsive dan mudah untuk loading media seperti image dan video. Perlu diingat juga bahwa layar handphone berukuran lebih kecil sehingga subject line yang panjang tidak akan bisa terbaca secara lengkap di layar handphone.
Selain membuat subject line yang pendek, ini adalah beberapa tips yang bisa digunakan untuk memudahkan mobile user membaca email dari Anda:
- Gunakan format yang simple (single column), di bawah 600px
- Gunakan font yang lebih besar – ukuran tulisan yang kecil akan susah dibaca jika menggunakan handphone
- Jangan mengira bahwa semua gambar akan secara otomatis ditampilkan
- Pastikan bahwa email Anda akan tetap terlihat menarik walau tanpa gambar
- Gunakan gambar dengan ukuran yang lebih kecil untuk mengurangi load time
- Gunakan call-to-action button yang lebih besar di email Anda
- Jangan letakkan dua link berdekatan agar penerima email tidak mengklik link yang salah.
Tips-tips di atas dapat membantu Anda untuk mendapat email open rates yang lebih tinggi, tapi jangan menyerah jika Anda tidak melihat hasilnya secara langsung. Email marketing membutuhkan waktu dan kesabaran. Gunakan waktu Anda untuk bereksperimen dan melihat strategi apa yang bekerja untuk Anda dan pelanggan email Anda.
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment